Geografi
Bagian selatan wilayah Kabupaten Purworejo merupakan dataran
rendah. Bagian utara berupa pegunungan, bagian dari Pegunungan Serayu. Di
perbatasan dengan DIY, membujur Pegunungan Menoreh.
Purworejo berada di jalur utama
lintas selatan Pulau Jawa. Kabupaten ini juga dilintasi jalur kereta api,
dengan stasiun terbesarnya di Kutoarjo.
Pembagian administrative
Kabupaten Purworejo terdiri atas 16 kecamatan,
yang dibagi lagi atas sejumlah 469 desa dan 25 kelurahan. Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Purworejo.
Sejarah
Prasasti Kayu Ara Hiwang ditemukan di Desa Boro
Wetan (Kecamatan Banyuurip), jika dikonversikan dengan kalender Masehi adalah
tanggal 5 Oktober 901. Ini menunjukkan telah adanya pemukiman sebelum tanggal
itu.
Bujangga Manik, dalam petualangannya yang
diduga dilakukan pada abad ke-15 juga melewati daerah ini dalam perjalanan
pulang dari
Bali
ke
Pakuan.
Sampai sekarang, kapan tepatnya tanggal ulang tahun berdirinya Kabupaten
Purworejo, masih jadi bahan perdebatan. Ada yang berpatokan pada pada tanggal
prasasti diatas, ada juga yang berpatokan pada diangkatnya bupati Purworejo I
pada 30 Juni 1830.
Pada masa Kesultanan Mataram hingga abad ke-19
wilayah ini lebih dikenal sebagai Bagelen (dibaca /ba·gÉ™·lÉ›n/). Saat ini
Bagelen malah hanya merupakan kecamatan di kabupaten ini.
Setelah Kadipaten Bagelen diserahkan penguasaannya
kepada Hindia-Belanda oleh pihak
Kesultanan Yogyakarta (akibat
Perang
Diponegoro), wilayah ini digabung ke dalam
Karesidenan
Kedu dan menjadi kabupaten. Belanda membangun pemukiman baru yang
diberi nama Purworejo sebagai pusat pemerintahan (sampai sekarang) dengan tata
kota rancangan insinyur Belanda, meskipun tetap mengambil unsur-unsur tradisi
Jawa. Kota baru ini adalah kota tangsi militer, dan sejumlah tentara Belanda
asal
Pantai Emas
(sekarang Ghana),
Afrika Barat, yang dikenal sebagai
Belanda Hitam
dipusatkan pemukimannya di sini. Sejumlah bangunan tua bergaya
indisch
masih terawat dan digunakan hingga kini, seperti Masjid Jami' Purworejo (tahun
1834), rumah dinas bupati (tahun 1840), dan bangunan yang sekarang dikenal
sebagai Gereja GPIB (tahun 1879).
Alun-alun
Purworejo, seluas 6 hektar, konon adalah yang terluas di
Pulau Jawa.
Perekonomian
Pertanian
Aktivitas ekonomi kabupaten ini bergantung pada
sektor
pertanian,
di antaranya padi, jagung, ubi kayu dan hasil palawija lain. Sentra tanaman
padi di Kecamatan Ngombol, Purwodadi dan Banyuurip. Jagung terutama dihasilkan
di Kecamatan Bruno. Ubi kayu sebagian besar dihasilkan di Kecamatan Pituruh.
Di tingkat Provinsi Jawa Tengah, Purworejo menjadi
salah satu sentra penghasil rempah-rempah (Bahasa Jawa:
empon-empon),
yaitu:
kapulaga,
kemukus,
temulawak,
kencur,
kunyit dan
jahe yang sekarang
merupakan komoditas biofarmaka binaan Direktorat Jenderal Hortikultura. Selain
untuk bumbu penyedap masakan, juga untuk bahan baku jamu. Empon-empon yang
paling banyak dihasilkan Purworejo adalah kapulaga. Sentra produksi di
Kecamatan Kaligesing, Loano dan Bener. Konsumen tanaman empon-empon adalah
perajin jamu gendong, pengusaha industri jamu jawa dan rumah makan.
Sekitar 75 pabrik jamu di Jawa Tengah mengandalkan
bahan baku dari kabupaten ini. Demikian juga pengusaha jamu tradisional di
Cilacap, seperti : Jaya Guna, Serbuk Sari, Serbuk Manjur dan Cap Tawon
Sapi. Pembeli biasanya mendatangi sekitar lima toko penyedia bahan jamu di
Pasar Baledono.
Kecamatan Grabag dikenal sebagai sentra kelapa yang
produksinya selain dimanfaatkan sebagai kelapa sayur, juga diolah menjadi gula
merah dan minyak kelapa serta merupakan pusat penghasil mlinjo yang buahnya
dijadikan makanan kecil, yaitu : emping. Kecamatan Kaligesing, Bener,
Bruno dan Bagelen dikenal sebagai penghasil
durian di Kecamatan
Pituruh anda akan menemukan sentra hortikultura/pusat hasil buah, yaitu :
buah pisang, karena di antara pasar yang ada di Purworejo, Pituruh menyumbang
40% pisang dari keseluruhan pisang di Purworejo.Komoditas pisang di pasar
Pituruh dihasilkan dari desa Ngandagan,Kalikotes,Klaigintung,Pamriyan dan
Petuguran
Perkebunan
Kelapa merupakan tanaman perkebunan rakyat sebagai
sumber penghasilan kedua setelah padi bagi sebagian besar petani di Kabupaten
Purworejo. Komoditas unggulan perkebunan yang lain, yaitu : Kopi, Karet,
Kakao, Vanili (tanaman tahunan) dan Tebu serta Nilam (tanaman semusim).
Komoditi Tembakau rakyat sebagai usaha tani komersial, juga telah memberi
kontribusi kepada pendapatan negara (Devisa) dan pendapatan asli daerah (PAD),
sehingga pada 2008 dan 2009 Kabupaten Purworejo mendapat Dana Bagi Hasil Cukai
Tembakau (DBHCT). Upaya pemerintah pusat dalam pembangunan perkebunan di
daerah, telah merintis pengembangan tanaman jarak pagar yang diharapkan dapat
bermanfaat dalam mewujudkan desa mandiri energi sebagai solusi menanggulangi
kelangkaan bahan bakar.
Peternakan
Di bidang peternakan, ternak yang menjadi khas
Purworejo adalah
kambing peranakan etawa
(PE), yakni kambing dari
India
yang memiliki postur tinggi besar. Peternakaan kambing PE terutama di Kecamatan
Kaligesing. Sisanya dari Kecamatan Purworejo, Bruno, dan Kemiri. Di Kecamatan
Kaligesing, kambing itu dikawinkan dengan kambing lokal, sehingga tercipta
kambing PE ras
Kaligesing. Bagi sebagian besar peternak di Purworejo,
memiliki kambing ini merupakan kebanggaan tersendiri, ibarat memiliki mobil
mewah. Setiap tahun ribuah kambing dipasarkan ke luar Purworejo, termasuk ke
Jawa Timur
(
Ponorogo,
Kediri, Trenggalek), Sumatera (
Bengkulu,
Jambi),
Riau dan
Kalimantan(
Banjarmasin),
bahkan pada 2005 - 2006 pernah ekspor ke Malaysia.
Industri
Di bidang industri, Purworejo memiliki satu industri
tekstil
di Kecamatan Banyuurip. Selain tekstil, di kecamatan ini ada dua industri
pengolahan kayu dengan 387 tenaga kerja. Satu industri yang sama dengan 235
tenaga kerja di Kecamatan Bayan. Saat ini hasil industri yang mulai naik daun
adalah pembuatan bola sepak. Industri ini mulai dirintis tahun 2002 di Desa
Kaliboto, Kecamatan Bener, bola sepak bermerek Adiora itu sudah menembus
pasar mancanegara. Meski baru setahun berdiri, pembuatan bola sepak itu
mewarnai kehidupan masyarakat Kecamatan Bener. Di Tahun 2007 berdiri cabang
dari rokok Sampoerna di Kecamatan Bayan yang telah memberi kesempatan kerja
relatif banyak dengan SDM tidak hanya yang berasal dari Kabupaten Purworejo
saja, karena banyak juga tenaga kerja berasal dari luar kabupaten, yaitu :
dari Kabupaten Wonosobo dan Temanggung.
Pariwisata
Dalam bidang pariwisata, purworejo mengandalkan pantainya
di sebelah selatan yang bernama "Pantai Ketawang", "Pantai
Keburuhan (Pasir Puncu), "Pantai Jatimalang" didukung dengan
gua-gua : "Gua Selokarang" dan "Sendang Sono", di
Sendang Sono (artinya : Kolam dibawah pohon Sono) masyarakat mempercayai
bahwa mandi disendang tersebut akan dapat mempertahankan keremajaan. Goa
Seplawan, terdapat di kecamatan Kaligesing. Goa ini banyak diminati wisatawan
karena keindahan goa yang masih asli dan juga keindahan pemandangan alamnya
serta hasil buah durian dan kambing ettawa sebagai salah satu ciri khas hewan
ternak di Kabupaten Purworejo. Disamping itu, terdapat juga air terjun
"Curug Muncar" dengan ketinggian ± 40m yang terletak di kecamatan
Bruno dengan panorama alam yang masih alami.
[3]
gua pencu di desa ngandagan,merupakan bentuk benteng seperti
gua pada zaman belanda;dan
pada masa itu gua pencu pernah didatangi oleh presiden sukarno,tapi sekarang
sudah tidak terawat karena kurang pedulinya aparatur pemerintahan desa,dan jika
anda ingin menikmati suasana sejuknya alam anda d\tinggal melanjutkan
perjalanan ke utara karena disana anda dapat menemukan hutan pinus yang sangat
sejuk dan dingin engan panorama pegunungan dengan hamparan ladang petani yang
permai, Geger menjangan sebelah kolam renang artatirta dengan panorama
prgunungan yang asri dari puncak. Kawasan gunung tugel sebelah utara kutoarjo
dengan panorama prgunungan yang asri dari puncak. Jalan Ketawang Kutoarjo
tempat berlangsungnya Balapan motor tiap malam minggu dengan aksi-aksi yang
menakjubkan kreasai motr anak-anak purworejo. Alun-alun kutoarjo berkumpulnya
anak-anao purworejo basecamp bikers purworejo berbagai motor anak-anak
purworejo yang full modivication.
Makanan khas
daerah
Beberapa masakan dan makanan khas Purworejo antara lain:
- Dawet Hitam: sejenis
cendol yang berwarna hitam, sangat digemari pemudik dari Jakarta.
- Tahu Kupat (beberapa
wilayah menyebut "kupat tahu"), sebuah masakan yang berbahan
dasar tahu dengan bumbu pedas yang terbuat dari gula jawa cair dan sayuran
seperti kol dan kecambah.
- Geblek : makanan
yang terbuat dari tepung singkong yang dibentuk seperti cincin, digoreng
gurih
- Clorot : makanan
terbuat dari tepung beras dan gula merah yang dimasak dalam pilinan daun
kelapa yang masih muda (janur kuning). (Berasa dari kecamatan Grabag)
- Rengginang :
gorengan makanan yang terbuat dari ketan yang dimasak, berbentuk bulat,
gepeng.
- Lanting :
makanan ini bahan dan bentuknya hampir sama dengan geblek, hanya saja
ukurannya lebih kecil. Setelah digoreng lanting terasa lebih keras
daripada geblek. Namun tetap terasa gurih dan renyah.
- Kue Satu :
Makanan ini terbuat dari tepung ketan, berbentuk kotak kecil berwarna
krem, dan rasanya manis.
- Kue Lompong :
Berwarna hitam, dari gandum berisi kacang dan dibugkus dengan daun pisang
yang telah mengering berwarna kecoklatan (klaras).
- Tiwul punel: Terbuat
dari gaplek ubi kayu
- Krimpying :
Makanan ini berbahan dasar singkong, seperti lanting tapi berukuran lebih
besar dan lebih keras, berwarna krem, bentuknya bulat tidak seperti lanting
yang umumnya berbentuk seperti angka delapan. Rasa makanan ini gurih.
- cenil:
makanan ini tebuat dari tepung ketela.
- Awuggawug: terbuat
dari tepung beras ketan yang berisi gula jawa rasanya manis.
- Lapis: dari tepung
beras ketan.
Legenda
Tundan Obor: setiap musim penghujan, saat hujan
rintik, pada senja hari (surup), terdengar suara bergemuruh seperti kentongan
ditabuh di sepanjang kali Jali, dimana akan ditemukan beberapa barisan obor
yang melayang sepanjang sungai Jali, dari
Gunung
Sumbing hingga ke pantai, sampai saat ini beberapa warga masyarakat
masih meyakini hal ini (dan beberapa mengaku masih menyaksikan). Sebagai bagian
dari daerah pesisir Pantai Selatan, legenda Nyi Roro Kidul juga beredar luas di
kalangan penduduk.
Kesenian
Purworejo memiliki kesenian yang khas, yaitu
dolalak,
tarian tradisional diiringi musik perkusi tradisional seperti : Bedug,
rebana, kendang. Satu kelompok penari terdiri dari 12 orang penari, dimana satu
kelompok terdiri dari satu jenis gender saja (seluruhnya pria, atau seluruhnya
wanita). Kostum mereka terdiri dari : Topi pet (seperti petugas stasiun
kereta), rompi hitam, celana hitam, kacamata hitam, dan berkaos kaki tanpa
sepatu (karena menarinya di atas tikar). Biasanya para penari dibacakan mantra
hingga menari dalam kondisi trance (biasanya diminta untuk makan padi, tebu,
kelapa) kesenian ini sering disebut juga dengan nama
Dolalak
Dzikir Saman mengadopsi
kesenian tradisional aceh dan bernuansa islami, dengan penari yang terdiri dari
20 pria memakai busana muslim dan bersarung, nama Dzikir Saman diambil dari
kata samaniyah (
arab, artinya : sembilan), yang dimaksudkan sembilan
adegan dzikir. diiringi musik perkusi islami ditambah kibord dan gitar. pada
jeda tiap adegan disisipi musik-musik yang di
request oleh penonton)
Tari Dolalak
Tari dolalak merupakan tarian khas daerah
Purworejo. Tari ini merupakan percampuran antar budaya Jawa dan budaya barat.
Pada masa penjajahan Belanda, para serdadu Belanda sering menari-nari dengan
menggunakan seragam militernya dan diiringi dengan nyanyian yang berisi
sindiran sehingga merupakan pantun. Kata dolalak sebenarnya berasal dari notasi
Do La La yang merupakan bagian dari notasi do re mi fa so la si do yang
kemudian berkembang dalam logat Jawa menjadi Dolalak yang sampai sekarang ini
tarian ini menjadi Dolalak.
Tokoh dari Purworejo
- Jan
Toorop, pelukis Belanda.
- A.J.G.H. Kostermans, pakar botani
Indonesia.
- Ahmad
Yani, pahlawan revolusi.
- Sarwo Edhie Wibowo, mertua presiden
Susilo Bambang Yudhoyono.
- Bustanul Arifin,
mantan Kabulog Orde Baru
- Oerip Soemohardjo, pendiri TNI.
- Johan Hendrik Caspar Kern,
ahli
bahasa dan orientalis
- Syekh Imam Puro,
Ulama Purworejo.
- Wage Rudolf Soepratman, pencipta lagu
kebangsaan "Indonesia Raya" (masih diperdebatkan - lihat artikel).
- Kyai
Sadrach, Tokoh Penginjil Jawa; Perintis Gereja Kristen Jawa
(GKJ).
- Danurwindo,
mantan pemain dan pelatih Timnas Indonesia, asli Kutoarjo.
- Erman
Suparno,(mentri Tenaga Kerja Kabinet Indonesia Bersatu).
- Slamet Kirbiantoro, mantan Pangdam
Jaya.
- Supriyatno Koord.
Muda Ganesha 2006.
- Endriartono Sutarto,mantan Panglima
TNI 2006.
- Kasman Singodimedjo,tokoh pergerakan
1945.
- Herman Alex Veenstra, olahragawan
polo air Belanda
- Winoto
Danoe Asmoro, kepala rumah tangga presiden Soekarno
- Mardiyanto,
mantan Mendagri KIB I
- Soebrantas
Siswanto, mantan Gubernur Riau
- Tafsir Nuchamid,
wakil Rektor-II Universitas Indonesia
- Aris Yunanto, Kepala
Inkubator Bisnis Universitas Indonesia
- Karel
Heijting, pemain sepak bola Belanda
Pendidikan
Pondok pesantren
- Pondok
Pesantren Al Anwar An Nuur Maron Loano Purworejo
- Darul
Hikmah Islamic Boarding School, Jl S.Parman Kutoarjo
- Pondok
Pesantren Berjan
- Pondok
Pesantren An-Nawawi, Asuhan KH. Achmad Chalwani Nawawi
- Pondok
Pesantren Al-Iman Bulus Gebang Purworejo, Asuhan Sayyid Agil Ba'bud
- Pondok
Pesantren Al-Amin Dukuh Gintungan Gebang Purworejo
- Pondok
Pesantren Rodhothul Atfal Bruno Purworejo
- Pondok
Pesantren Daarul Muttaqin Kedungsari Purworejo, Asuhan KH Toyfur Mawardi
- Pondok
Pesantren At-Tin Doplang Purworejo
- Pondok
Pesantren Roudlotul Asna Pogungrejo Bayan
- Pondok
Pesantren Al-Barokah Cokroyasan Ngombol
- Pondok
Pesantrean Ma'hadul Ulumis Syariyyah, Plaosan Baledono Purworejo, Asuhan
KH. Nur Asnawi Kholil
- Pondok
Pesantrean Ma'unah, Plaosan Baledono Purworejo, Asuhan KH. R Dawud
Masykuri
- Pondok
Pesantrean Darrussalaam, Plaosan Baledono Purworejo, Asuhan KH. Muslim
Sofyan
- Pondok
Pesantrean Darun Naja, Lengkong, Purworejo, Asuhan KH. ABdul Ghofar
Sulaiman
Perguruan tinggi
- Universitas
Muhammadiyah Purworejo
- Akademi
Komputer Bina Sarana Informatika (BSI) Cabang Purworejo
- Sekolah
Tinggi Agama Islam An-Nawawi
- Sekolah
Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama
- Politeknik Sawunggalih Aji
Kutoarjo
- Politeknik
Megatek
- Akademi
Keperawatan Purworejo
- Akademi
Kebidanan Bhakti Putra Bangsa
- STIE
"RAJAWALI" Purworejo
Sekolah dasar
(atau sederajat)
- SD Negri 1 Seren,
Gebang, Purworejo.
- SD Negri 2 Seren,
Gebang, Purworejo.
- SD Negri
Lugosobo 1, Gebang, Purworejo.
- SD Negri
Lugosobo 2, Gebang, Purworejo.
- SD Negri Pakem,
Gebang, Purworejo.
- SD Negri Kroyo,
Gebang, Purworejo.
- SD Negri
Gintungan 1, Gebang, Purworejo.
- SD Negri
Gintungan 2, Gebang, Purworejo.
- SD Negri Gebang,
Gebang, Purworejo.
- SD Negri
Bendosari, Gebang, Purworejo.
- SD Negri Pelutan,
Gebabg, Purworejo.
- SD Negri Salam,
Gebang, Purworejo.
- SD Negri Mlaran 1,
Gebang, Purworejo.
- SD Negri Mlaran 2,
Gebang, Purworejo.
- SD Negri Ngemplak,
Gebang, Purworejo.
- SD Negri Ngaglik,
Gebang, Purworejo.
- SD Negri Wonotopo,
Gebang, Purworejo.
- SD Negri Kemiri,
Gebang, Purworejo.
- SD Negri
WinongLor, Gebang, Purworejo.
- SD Negri
Winong Kidul, Gebang, Purworejo.
- SD Negeri 1 Redin,
Redin, Gebang, Purworejo.
- SD Negeri 2 Redin,
Redin, Gebang, Purworejo.
- SD
Negeri Kalitengkek, Kalitengkek, Gebang, Purworejo.
- SD
Negeri Penungkulan, Penungkulan, Gebang, Purworejo.
- SD
Negeri Tlogosono, Tlogosono, Gebang, Purworejo.
- SD Bulus 2, Bulus,
Gebang, Purworejo.
- SD Negeri Piyono,
Piyono, Ngombol, Purworejo.
- SD
Negeri Pangengudang, Purworejo.
- SD Maria, Purworejo.
- SD Penabur,
Purworejo.
- SD Prapag Lor II,
Pituruh, Purworejo.
- SD Kristen Pangen,
Purworejo
- SD Ngandagan,
Pituruh, Purworejo.
- SD Doplang, Purworejo
- SD Brengkelan 1,
Purworejo
- SD Kepatihan,
Purworejo
- SD Baledono 1,
Purworejo
- SD Baledono 2,
Purworejo
- SD Baledono 3,
Purworejo
- SD Pituruh, Purworejo
- SD Butuh 1, Butuh,
Purworejo
- SD Kedungsari 1,
Kedungsari, Purworejo
- SD Kedungsari 2,
Gunungwurung
- SD Negeri Ringgit,
Ringgit, Ngombol, Purworejo
- SD Sukogelap Kemiri
Purworejo
- SD Wolojurutengah,
Nambangan, Grabag, Purworejo
- SD Kalipuring,
Kalipuring
- SD Pius
Bakti Utama, Kutoarjo
- SD Negeri Sidarum,
Kutoarjo, Purworejo
- SD Negeri
Cangkrep Kidul I, Purworejo
- SD Negeri
Jogoboyo, Purwodadi, Purworejo
- SD Negeri
Kalijering Pituruh, Purworejo
- SD Negeri
Sruwohdukuh, Butuh, Purworejo
- SD Negeri
Lubang Indangan, Butuh, purworejo
- SD Negeri
Kemadu ,Kutoarjo, Purworejo
- SD Negeri Banyuurip,
Banyuurip, Purworejo
- SD Negeri
Sumbersri, Sumbersari, Purworejo
- SD Negeri
Golok, Banyuurip, Purworejo
- SD Negeri
Bayan,Bayan, Purworejo
- SD Negeri
Tambakrejo, Purworejo
- SD Negeri
Sebomenggalan, Purworejo
- SD Negeri
Tirtodranan, Sindurjan, Purworejo
- SD Negeri Kuwurejo, Kutoarjo,
Purworejo
- SD Negeri
Tlogorejo, Purwodadi, Purworejo
- SD Negeri
Plandi, Purwodadi, Purworejo
- SD Negeri
Ganggeng 1/2, Ganggeng, Purworejo
- SD Negeri
Ngombol, Ngombol, Purworejo
- SD Negeri 1
Kalinongko, Loano, Purworejo
- SD Negeri 1
Jenarwetan, Purwodadi,Purworejo
- SD Negeri 2
Jenarwetan, Purwodadi,Purworejo
- SD Negeri 1
Jenarlor, Purwodadi, Purworejo
- SD Negeri 2
Jenarlor, Purwodadi, Purworejo
- SD Negeri
Bedug, Bagelen,Purworejo
- SD Negeri
Cangkrep Lor 2, Purworejo
- SD Negeri
Mlaran 1, Purworejo
- SD Negeri
Krendetan, Bagelen, Purworejo
- SD Negeri
Wingko Mulyo, Ngombol, Purworejo
- SD Negeri
Senepo, Kutoarjo, Purworejo
- SD Negeri
Pogungrejo, Bayan, Purworejo
- SDIT Ulul
Albab 1 Kutoarjo, Purworejo
- SD Negeri 1
Semawung Daleman, Kutoarjo, Purworejo
- SD Negeri 2
Jono, Bayan, Purworejo
- SD Negeri
Seboropasar, Ngombol, Purworejo
- SD Negeri 1
Bruno, Bruno,Purworejo
- SD Negeri
Cengkawakrejo, Banyuurip, Purworejo
- SD Negeri
Popongan, Banyuurip, Purworejo
- SD Negeri
Onggosaran, Cengkawakrejo, Banyuurip, Purworejo
- SD Negeri
Paitan 2, Kemiri, Purworejo
- SD Negeri
Kliwonan, Purworejo
- SD Negri
Pangenjurutengah 1, Pangen,Purworejo.
- SD Negri
Pangenjurutengah 2, Pangen,Purworejo.
- SD Negeri
Panggeldlangu, Butuh, Purworejo
Sekolah menengah
pertama (atau sederajat)
Sekolah menengah
atas (atau sederajat)
- 11 unit
Sekolah Menengah Atas Negeri
- SMA Negeri 1 Purworejo, Jl. Tentara
Pelajar, 55. Purworejo.
- SMA Negeri 2 Purworejo, Kutoarjo.
- SMA
Negeri 3 Purworejo, Purwodadi.
- SMA
Negeri 4 Purworejo, Kemiri.
- SMA
Negeri 5 Purworejo, Loano.
- SMA
Negeri 6 Purworejo, Jl. Tentara Pelajar Km. 4 Banyuurip,
Purworejo.
- SMA Negeri
7 Purworejo, Jl. Ki Mangun Sarkoro.
- SMA
Negeri 8 Purworejo, Grabag.
- SMA
Negeri 9 Purworejo, Geparang, Purwodadi.
- SMA
Negeri 10 Purworejo, Pituruh.
- SMA
Negeri 11 Purworejo, Butuh.
- Madrasah
Aliyah Negeri Purworejo , Jl. Kartini, No. 17 Purworejo
- 1 unit
Madrasah Aliyah Swasta
- 7 unit
Sekolah Menengah Atas Swasta
Sekolah kejuruan