Kamis, 04 April 2013


 Latar Belakang

Kematian ibu dan anak baru lahir mencerminkan kualitas pelayanan kesehatan di bidang obstetric yang belum baik. Angka kematian ibu (AKI)/ Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan tolak ukur yang sensitif untuk melihat keberhasilan pelayanan kesehatan, khususnya ibu dan anak.
Keselamatan dan kesejahteraan ibu dan anak secara menyeluruh merupakan perhatian yang paling utama bagi bidan. Kualitas manusia, diantaranya ditentukan oleh keturunan. Manusia yang sehat dilahirkan oleh ibu yang sehat. Masalah kesehatan bayi dimulai sejak terjadi konsepsi bayi. Balita yang sehat akan menjadi modal utama dalam pembentukan generasi yang kuat, berkualitas dan produktif di masa yang akan datang. Ibu sebagai individu juga memberi kontribusi yang penting bagi kesehatan dan kesejahteraan keluarga di masyarakat. Penurunan angka kematian ibu, bayi dan balita merupakan indikator keberhasilan pelayanan kesehatan.
Bidan, sebagai salah satu ujung tombak pemberian pelayanan kesehatan khususnya kebidanan terhadap masyarakat, juga senantiasa berupaya untuk terus meningkatkan mutu pelayanannya. Pelayanan kebidanan adalah bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan yang telah terdaftar, yang dapat dilakukan secara mandiri, kolaborasi, atau rujukan. Salah satu bentuk dari pelayanan kebidanan mandiri yaitu dengan membuka Praktek mandiri di rumah yang biasa disebut dengan Bidan Praktek Swasta (BPS).
Seiring dengan perkembangan zaman, dunia kesehatan pun mengalami perkembangan dalam urusan pelayanan kesehatan, berhubungan dengan program MDG’s tahun 2015 yang salah satunya yaitu menurunkan AKI (Angka Kematian Ibu) dan AKB (Angka Kematian Bay ), dengan adanya program tersebut semakin banyak tenaga kesehatan terampil serta terlatih dan tentunya di tunjang oleh fasilitas yang memadai demi tercapainya program tersebut.
Hal itu semakin dibutuhkannya fasilitas kesehatan yang memadai untuk berjalannya program yang sudah dirancang. Dengan demikian untuk pembangunan fasilitas kesehatan yang memadai dibutuhkan dukungan secara moril maupun materil dari pihak yang berwenang.
Praktek pelayanan bidan perorangan (swasta), merupakan penyedia layanan kesehatan, yang memiliki kontribusi cukup besar dalam memberikan pelayanan, khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak. Supaya masyarakat pengguna jasa layanan bidan memperoleh akses pelayanan yang bermutu dari pelayanan bidan, perlu adanya regulasi pelayanan praktek bidan secara jelas, persiapan sebelum bidan melaksanakan pelayanan praktek, seperti perizinan, tempat, ruangan, peralatan praktek, dan kelengkapan administrasi semuanya harus sesuai dengan standar.
Berbekal pendidikan DIII Kebidanan, maka membuka usaha Praktek Bidan merupakan suatu usaha yang sesuai dengan keahlian yang dimiliki (vocasional entrepreneurship). Pengetahuan dalam bidang manajemen dan administrasi yang diperoleh dari bangku kuliah, serta prinsip kewirausahaan yang dipegang teguh, akan membantu dalam pengelolaan BPS ini sehingga mampu untuk menghasilkan keuntungan yang menjanjikan.
Dilihat dari segi sosial maka usaha membuka Bidan Praktek Swasta ini merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat yaitu tempat untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang dimiliki untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, terutama kesehatan ibu dan anak.

Tujuan
a.       Umum
·         Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang memadai dan mudah di jangkau kepada masyarakat terutama ibu dan anak.
·         Untuk menurunkan angka persalinan yang dibantu oleh dukun kampung.
·         Untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi di daerah tersebut.
·         Untuk membantu meningkatkan kesehatan ibu dan anak.
b.      Khusus
·         Untuk membantu masyarakat mendapatkan pelayana kesehatan yang optimal.
·         Untuk menerapkan ilmu yang sudah didapatkan.
·         Untuk mengembangkan usaha berupa penjualan jasa kepada masyarakat.

Visi
“Per primum non nocere” memberikan pelayanan sedemikian rupa tanpa menambah atau menimbulkan masalah.

Misi
Memberikan Pelayanan Professional, Berkualitas dalam Era Globalisasi dengan Prinsip Asuhan Sayang Ibu.

Aspek Pemasaran
1.      Sasaran
Sasaran Praktek Bidan Swasta adalah masyarakat dari semua golongan. Jasa praktik bidan swasta, membidik para ibu rumah tangga sebagai target pasar.
Pengguna layanan jasa praktek bidan swasta ini adalah ibu hamil, anak balita, wanita usia subur, pasangan usia subur dan wanita-wanita yang mengalami masa menopause. Layanan yang paling sering dibutuhkan adalah partus atau persalinan. Bayi dan balita yang membutuhkan imunisasi juga bisa menjadi konsumen jasa bidan swasta. Ibu hamil biasa memeriksakan kesehatan kandungannya, ibu melahirkan bayinya dengan bantuan bidan, hingga para ibu yang ingin mengimunisasikan bayi mereka ataupun para ibu yang ingin mengikuti program.
2.      Strategi
Produk yang dipasarkan adalah berupa jasa pelayanan dibidang kebidanan yang meliputi pelayanan pemeriksaan hamil, bersalin, nifas (setelah melahirkan), bayi, balita dan keluarga berencana (KB). Strategi pemasaran yang dilakukan dapat melalui mulut ke mulut.
Sementara untuk memperkenalkan program unggulan senam hamil ditempuh melalui promosi kesehatan dengan memperkenalkan senam hamil pada ibu yang melalukan pemeriksaan antenatal tentang manfaat dan keuntungan melakukan senam hamil.
Strategi yang ditempuh untuk dapat menarik perhatian klien adalah dengan menjadi bidan yang professional, efektif dan efisien dalam memberikan pelayanan, ramah, cepat tanggap terhadap keadaan klien, tidak membeda – bedakan pasien, meningkatkan keterampilan agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu tinggi serta menjalin kerja sama dengan rumah sakit atau klinik untuk mempercepat penanganan bila terjadi kegawatdaruratan. Biaya pelayanan yang terjangkau juga merupakan salah satu strategi pemasaran.
Dengan fasilitas pelayanan yang memadai dan keramahtamahan petugas dalam memberikan pelayanan kepada pasien, maka akan membuat pasien merasa nyaman dan puas dengan pelayanan yang diberikan. Disini juga disediakan kotak saran tertulis jika pasien ingin menyampaikan keluhan terkait pelayanan.

Peninjauan Lokasi
Desa Sido Mulyo yang terletak di kaki pegunungan Menoreh mempunyai luas ±12km² dengan 9 Rukun Warga (RW) serta 21 Rukun Tetangga(RT) memiliki ±900 kepala keluarga dan penduduknya ±3996 jiwa, sementara itu hanya berdiri 1 BPM yang merangkap sebagai bidan desa dan pegawai puskesmas. Hal itu sangat tidak begitu menjamin kesejahteraan kesehatan bagi masyarakat desa Sido Mulyo. Lokasi dimana saya akan mendirikan BPS terletak di dusun Dukuh Kidul yang letaknya 0,5km dari BPM. Lokasi tersebut lebih dekat untuk klien yang berasal dari daerah Tanggung Kidul, Tanggung Lor, Ngemplak, Manisjangan, Dukuh Tengah, Babahan, dan Desa Sidorejo ketimbang harus ke BPM yang letaknya di dukuh Lor.

Tempat praktek
Tempat untuk praktik bidan terpisah dari ruangan keluarga terdiri dari:
a.       Ruang Tunggu
b.      Ruang pemeriksaan
c.       Ruang persalinan
d.      Ruang rawat inap WC/ Kamar mandi
e.       Ruang pencegahan dan pengendalian infeksi, dan
f.       Ruang senam

B.     Waktu pelayanan
Untuk jam praktek dimulai dari 07.00-11.00 WIB dan pada pukul 15.00 – 21.00 WIB setiap harinya. Sedangkan untuk pelayanan pasien partus 24 jam. Salah satu penyebabnya adalah proses persalinan yang sering tidak bisa diperkirakan.

Tenaga Kerja
No
Tenaga Kerja
Jumlah
Pendidikan
1
Bidan
1
D3 kebidanan
2
Asisten Bidan
2
D3 kebidanan
3
Pekerja Rumah Tangga
1
SMA



0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright (c) 2010 wafafajarmaftuhah. Design by Wordpress Themes.

Themes Lovers, Download Blogger Templates And Blogger Templates.